ULLEN SENTALU
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak

KAJIAN

Artikel Riset Museum Ullen Sentalu tentang Jawa dan Nusantara

Cindé dalam Tata Busana Pengantin Adat Gaya Keraton Yogyakarta

17/10/2025

0 Comments

 
Picture
Di Museum Ullen Sentalu, ada sebuah lukisan besar yang menampilkan pengantin perempuan berbusana gaya Keraton Yogyakarta. Lukisan tersebut terletak di ruang Sasana Sekar Bawana, bagian Tur Vorstenlanden. Bila dicermati, sosok pengantin dalam lukisan tersebut mengenakan selendang dan kain dalaman berwarna merah dengan motif bunga. 
 
Kain tersebut termasuk golongan kain cindé. Seperti telah dibahas sebelumnya dalam artikel ‘Cindé sebagai Jejak Akulturasi India-Jawa’, awal mula kain cindé di Jawa merupakan adopsi kain patola di India. Kesinambungan ini tidak hanya dari motif kain, tetapi juga terdapat pada fungsi cindé dan patola pada busana pengantin.
 
Salah satu penggunaan kain cinde di Jawa adalah sebagai pelengkap busana pengantin. Contoh lebih spesifik bisa dilihat dalam tata busana pengantin adat Gaya Keraton Yogyakarta, yang juga disebut busana kampuhan kebesaran. Tata busana ini sering disebut sebagai Paes Ageng karena dipadukan dengan rias wajah pola Paes Ageng dan perhiasan Raja Kaputran/Kaputren. 
 
Menurut Sri Supadmi Murtiadji dan R. Suwardanidjaja dalam Tata Rias Pengantin Gaya Yogyakarta (1993), tiga jenis pakaian bermotif cinde pada busana pengantin Paes Ageng, yaitu: udet, kain panjang cindé bagi pengantin wanita, dan celana panjang cindé bagi pengantin pria. Udet  merupakan selendang kecil berukuran 2,5  meter x 1,25 meter bermotif cinde. Selendang tersebut berfungsi sebagai sabuk atau ikat pinggang yang diikatkan di bagian luar busana kampuh. Sementara untuk kain panjang dan celana cindé dalam tata busana pengantin Paes Ageng digunakan sebagai busana dasar dari kampuh. 
 
Motif cindé pada udet, kain panjang cinde bagi pengantin wanita, dan celana panjang cinde bagi pengantin pria bukan hanya hiasan, tetapi memiliki makna simbolis sebagai harapan baik dan petuah bagi pasangan pengantin. Sebagaimana falsafah Jawa, tata busana pengantin harus mengandung makna filosofi yang baik. Udet cindé pada busana pengantin wanita bermakna harapan sang pengantin agar siap sedia menggendong, apabila diberi  anak. Kain dan celana cindé dalam tata busana pengantin adat Gaya Yogyakarta memiliki 2 macam motif, yaitu motif slarak kandang dan motif biasa. 
 
Motif slarak kandang berupa ornamen garis-garis tebal di bagian tepi kain dan menjadi pembeda dengan motif biasa yang tidak memiliki garis tebal di tepinya. Menurut Sri Widayanti dalam Tinjauan Filsafat Seni Terhadap Tata Rias dan Busana Pengantin Paes Ageng Kanigaran Gaya Yogyakarta (2011), motif slarak kandang mengandung makna tata kesusilaan yang harus dijaga. Dengan demikian, penggunaan kain cinde bukan sekadar busana dan estetika pasangan pengantin tetapi memiliki makna serta harapan sang pemakai. DEFI RAHMADANI (Mahasiswa Program Studi Sejarah UGM, Magang Museum Ullen Sentalu 2025)
 
Daftar Pustaka
Sri Widayanti. (2011). Tinjauan Filsafat Seni Terhadap Tata Rias dan Busana Pengantin Paes Ageng Gaya Yogyakarta. Jurnal Filsafat, 21(3), 240 - 256. Diakses melalui https://media.neliti.com/media/publications/85852-ID-tinjauan-filsafat-seni-terhadap-tata-ria.pdf
R. Sri Supadmi Murtiaji, R. Suwadanidjaja. (1993). Tata Rias Pengantin Gaya Yogyakarta. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mari S. Condronegoro. (1995). Busana Adat Kraton Yogyakarta: Makna dan Fungsi dalam Berbagai Upacara. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
 
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    October 2025
    September 2025
    August 2025
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    September 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021

    Categories

    All
    Budaya
    Kesehatan
    Pendidikan
    Sastra
    Sejarah
    Yogyakarta

MUSEUM ULLEN SENTALU
Jl. Boyong Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta

SEKRETARIAT ULLEN SENTALU
Jl. Plemburan 10, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta 55581
T. 0274 880158, 880157
E. [email protected], [email protected]
Ikuti Ullen Sentalu di:
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak