ULLEN SENTALU
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak

KAJIAN

Artikel Riset Museum Ullen Sentalu tentang Jawa dan Nusantara

Kiprah Pangeran Suryohamijoyo dalam Masa Pergerakan Nasional dan Kemerdekaan

4/11/2022

0 Comments

 
​Dari 63 putra-putri Susuhunan Pakubuwana X, Gusti Raden Mas (GRM) Sudiro merupakan anak pada urutan 32. Ia adalah putra yang terlahir dari garwa ampeyan Raden Ayu Pradaparukmi. Setelah menginjak usia dewasa dan menikah, GRM Sudiro lantas menerima gelar baru Gusti Pangeran Hario (GPH) Suryohamijoyo.
Picture
Pada paro I abad XX, pangeran berparas tampan ini adalah contoh generasi muda Dinasti Mataram Islam, khususnya dari Kasunanan Surakarta, yang mengenyam pendidikan moderen ala Barat. Ia tercatat menjalani tahun-tahun bersekolah di jenjang ELS, MULO, dan AMS.
​
Ia bahkan sempat mencicip Akademi Militer Breda di Belanda. Namun, hal yang disebutkan terakhir tadi sekadar menjadi pengalaman singkat bagi sang pangeran. Ia sedari awal pun telah dipesan ayahnya agar tidak berlama-lama di negeri Belanda. Tenaga serta pemikiran pangeran yang meminati dunia seni, budaya, olahraga, hingga politik ini dibutuhkan Susuhunan Pakubuwana X dalam menjalankan negeri Surakarta. Sepulangnya Suryohamijoyo dari Belanda, sang ayah memercayakan posisi asisten pribadi kepadanya. Sebagai asisten pribadi raja, pangeran terpelajar ini berperan menjembatani sang ayah yang tidak mungkin menjadi anggota organisasi politik, apalagi menjadi pengurus atau ketuanya.

Dalam posisi yang bisa dibilang sebagai tangan kanan ayahandanya, aktivitas Pangeran Suryohamijoyo lantas bersinggungan pula dengan kaum pegiat pergerakan nasionalisme Indonesia pada dekade-dekade terakhir era Kolonialisme Belanda. Suami dari Bendara Raden Ayu (BRAy) Suharti ini tercatat pernah aktif dalam beberapa organisasi pergerakan nasional, yaitu di Budi Utomo dan Partai Indonesia Raya (Parindra).
Pada sekitar 1927-1928, Susuhunan Pakubuwana X melalui Pangeran Suryohamidjoyo bahkan mengajak KGPAA Mangkunegara VII untuk bersama-sama mendorong Budi Utomo bergabung ke Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Perhimpunan tersebut kemudian difasilitasi untuk dapat bermarkas di Prangwedanan, Puro Mangkunegaran.

Pencapaian Pangeran Suryohamidjoyo di atas tidak bisa terlepas dari pola asuh sang ayah. Selama 46 tahun memerintah, Susuhunan Pakubuwana X telah meletakkan dasar-dasar pergerakan nasional yang kokoh. Gunawan Sumodiningrat dan Ari Wulandari dalam Pakubuwono X; 46 Tahun Berkuasa di Tanah Jawa (2014), menyebutkan bahwa dari kursi kekuasaannya, Pakubuwana X mendukung secara penuh apa saja yang diperlukan untuk kemajuan Indonesia. Beliau menyebarluaskan virus kemajuan  dengan mempelopori modernisasi bidang pendidikan. Bahkan putra-putranya disiapkan untuk berada di barisan depan perjuangan Indonesia.

Pada masa pemerintahan kakaknya, Susuhunan Pakubuwana XI atau sebelum naik takhta bergelar GPH Hangabehi, Pangeran Suryohamijoyo dipercaya mewakili Kasunan Surakarta untuk duduk sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam rapat BPUPKI tanggal 15 Juli 1945, Pangeran Suryohamidjoyo bahkan mengusulkan penggunaan nama “Nusantara” yang artinya “negeri kepulauan” sebagai pengganti nama negara Indonesia yang hendak merdeka. Namun, usulannya tersebut memang tidaklah diterima oleh forum.  

Setelah kemerdekaan, Pangeran Suryohamijoyo juga ditunjuk menjadi Ketua Pekan Olahraga Nasional (PON) I yang berlangsung di Kota Solo. Pada momen tersebut, beliau tampil sebagai penerima bendera PON I yang kemudian dikibarkan di Stadion Sriwedari.

Talenta  Pangeran Suryohamidjoyo sebagai budayawan dan kepintarannya dalam mencipta tari Jawa memiliki warisan yang dapat dinikmati sampai sekarang. Tepatnya dalam wujud pertunjukan rutin Sendaratari Ramayana di Kompleks Taman Wisata Percandian Prambanan. Pangeran Suryohamijoyo adalah salah satu tokoh yang ikut membidani kelahiran Sendaratari Ramayana pada 1961, tatkala Pangeran Jatikusumo yang merupakan adiknya menjabat Menteri Perhubungan Darat, Pos Telekomunikasi, dan Pariwisata.

Menurut Yuwono Sri Suwito dalam “Ramayana dalam Pariwisata” yang menjadi bagian buku antologi Ramayana: Transformasi, Pengembangan, dan Masa Depannya (1998), Pangeran Suryohamijoyo bersama Prof Dr Soeharso adalah yang memimpin sub tim pementasan. Guna menyambut pementasan perdana, duet Suryohamijoyo-Soeharso selama 52 hari melatih 865 orang berikut menyiapkan koreografi tarian dan iringan musiknya.
Nukilan dokumentasi diri Pangeran Suryohamidjoyo selaku sosok intelektual di Kasunanan Surakarta dapat dinikmati di Museum Ullen Sentalu. Tepatnya menjadi bagian tur Adiluhung Mataram yang mengunjungi zona Guwa Sela Giri serta zona Kampung Kambang.  (Restu Ambar Rahayuningsih, Periset di Museum Ullen Sentalu)
 
Referensi:
Hamidjoyo, KPH. Soerio Windroyo dalam Husnie. “Sang Penggagas Pertama Kalu Mengusulkan Nama Indonesia Menjadi Nusantara”. Otonominews, 21 Maret 2021. https://m.otonomonews.co.id/read/18162
Kementerian Pemuda dan Olahraga. 1991. Sedjarah Olahraga Indonesia. Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sekretariat Negara. 1995. Risalah Sidang Badan Penyelidik  Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) – Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Jakarta: Sekretariat Negara.
Suwito, Yuwono Sri. “Ramayana dalam Pariwisata” dalam Sarwono Soeprato & Sri Harti Widyastuti (eds). Ramayana: Transformasi, Pengembangan, dan Masa Depannya. 1998. Yogyakarta: Lembaga Studi Jawa & Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa FPBS IKIP Yogyakarta
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    October 2025
    September 2025
    August 2025
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    September 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021

    Categories

    All
    Budaya
    Kesehatan
    Pendidikan
    Sastra
    Sejarah
    Yogyakarta

MUSEUM ULLEN SENTALU
Jl. Boyong Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta

SEKRETARIAT ULLEN SENTALU
Jl. Plemburan 10, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta 55581
T. 0274 880158, 880157
E. [email protected], [email protected]
Ikuti Ullen Sentalu di:
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak