ULLEN SENTALU
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak

KAJIAN

Artikel Riset Museum Ullen Sentalu tentang Jawa dan Nusantara

Makanan dan Minuman Orang Jawa 1.100 Tahun Silam

23/2/2021

0 Comments

 
Picture
Prasasti-prasasti abad X tentang upacara peresmian sima (desa perdikan) berjasa juga merekam jenis-jenis bahan makanan dan minuman yang dikonsumsi masyarakat Jawa Kuno.  Beras, daging kerbau, daging ayam,daging kambing, daging celeng, dendeng asin, telur, ikan gurami, ikan asin, ikan kakap, dendeng ikan, udang, ketam, dan tuak adalah beberapa yang tercatat di situ.  


​BANYAK prasasti dari abad X Masehi memuat dengan cukup rinci tentang aneka sajian makanan dan minuman yang dikenal pada masa Jawa Kuno. Deskripsi mengenai makanan semacam itu antara lain muncul pada prasasti-prasasti tentang penetapan sima atau desa perdikan. Dalam prasasti-prasasti itu umumnya memang ada penyebutan makanan-minuman yang disajikan pada bagian perjamuan makan dalam prosesi upacara peresmian sima. Menurut Prof Dr Timbul Haryono, dosen senior Jurusan Arkeologi UGM, pada 6 Juni 2015, beberapa prasasti yang memuat tentang jenis-jenis makanan-minuman yang dikenal pada masa Jawa Kuno adalah Prasasti Taji (901 M), Prasasti Panggumulan (902 M), Prasasti Mantyasih I (907 M), Prasasti Rukam (907 M), Prasasti Watukura I 902 M, serta Prasasti Linggasuntan 929 M.

​
Prasasti Taji contohnya menyebut beras dengan nama kuno ‘wras’. Prasasti ini menyebut juga beberapa hewan ternak yang digunakan sebagai sembelihan untuk dikonsumsi dagingnya yakni ‘hadangan’ yang merujuk kepada kerbau serta ’hayam’ untuk ayam. Hasil olahan dan turunan dari hewan-hewan ternak tadi  tak lupa disebutkan yakni ‘deng asin’ untuk dendeng asin dan ‘hantiga’ untuk telur. Ada pula penyebutan beberapa jenis ikan, mulai dari yang namanya tak asing bagi orang sekarang yakni ‘gurameh’ yang berarti gurami, tapi ada juga ikan yang namanya kini terdengar asing yakni ‘kadiwas’ dan ‘bilunglung.’ Minuman yang disebutkan dalam prasasti  adalah tuak dari bahan jenu yang disebut dengan nama tuak len sangka ing jnu.

​Prasasti Mantyasih I memerkaya pengetahuan kita tentang jenis pangan hewani yang dikenal kala itu, terutama lagi tentang jenis-jenis hewan penghasil daging selain hadangan alias kerbau yang telah disebutkan dalam Prasasti Taji. Dalam Prasasti Mantyasih I ada disebut tentang ‘wok’ yang berarti celeng atau babi hutan, ‘wdus’ yang berarti kambing, ‘hurang’ yang berarti udang, serta telur yang kali ini disebut dengan istilah ‘hantrini’.

Prasasti Panggumulan dan Prasasti Rukam antara lain menukilkan semacam daftar tentang jenis-jenis ikan asin serta dendeng ikan. Beberapa yang disebut di dalamnya adalah kakap, udang, serta ketam. Boleh dibilang itu adalah bahan makanan yang tetap dikonsumsi masyarakat Jawa sampai sekarang.

DAFTAR PUSTAKA:
Haryono, Timbul,  Mengenal Aneka Kuliner Masyarakat Jawa Kuna, Tulisan untuk Presentasi dalam Diskusi Rutin Medang Heritage Society, 6 Juni 2015
Thamrin, Mahandis Y, “Petualangan Melancongi Pasar Zaman Mataram Kuno”, http://www.nationalgeographic.co.id/berita/2013/06/ petualangan-melancongi-pasar-zaman-mataram-kuno.html . Diakses pada Rabu, 9 September 2015 pukul 10.33 WIB GMT+7
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    October 2025
    September 2025
    August 2025
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    September 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021

    Categories

    All
    Budaya
    Kesehatan
    Pendidikan
    Sastra
    Sejarah
    Yogyakarta

MUSEUM ULLEN SENTALU
Jl. Boyong Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta

SEKRETARIAT ULLEN SENTALU
Jl. Plemburan 10, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta 55581
T. 0274 880158, 880157
E. [email protected], [email protected]
Ikuti Ullen Sentalu di:
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak