ULLEN SENTALU
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak

KAJIAN

Artikel Riset Museum Ullen Sentalu tentang Jawa dan Nusantara

Mendaki Siang Bersama Tulisan Garang Soewardi Soerjaningrat

14/6/2024

0 Comments

 
Picture
​Pada hari pamungkas Mei 2024 lalu, sebelas orang duduk melingkari dua meja di Halaman Belakang Museum Ullen Sentalu, di depan gedung Skriptorium. Mereka mendaki siang dari pukul 08.40 hingga 11.00 dengan membaca serta mendiskusikan tulisan yang termasuk sebagai tulisan terpenting dalam sejarah bangsa Indonesia. Karena tulisan tersebut merupakan salah satu pelopor kesadaran kebangsaan Indonesia pada awal abad kedua puluh, sekitar seratus tahun silam.
Tulisan yang dibaca bersama bergiliran paragraf demi paragraf adalah “Sekiranya Saya Seorang Belanda”, terjemahan berbahasa Indonesia dari “Als Ik Eens Nederlander Was” yang terbit sebagai artikel dalam koran De Express, 19 Juli 1913. Ditulis oleh Soewardi Soerjaningrat, cucu dari Paku Alam III, yang pernah mengenyam pendidikan dokter di STOVIA, meski tidak tamat.  Ia kemudian berganti nama Ki Hadjar Dewantara, pendiri Perguruan Taman Siswa.

“Als Ik Eens Nederlander Was” atau “Sekiranya Aku Seorang Belanda” adalah tulisan keras bernuansa satiris hingga sarkastis, mengkritik antusiasme masyarakat Belanda di Negeri Jajahan Hindia untuk merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari penjajahan Prancis. Para pejabat dan masyarakat Belanda di nusantara bahkan harus melibatkan para Bumiputra untuk mengumpulkan sumbangan dari Bumiputra dalam merayakan perayaan tersebut. Menurut Soewardi, tindakan tersebut sangat tidak tahu malu dari pihak Belanda dan justru menebarkan bibit-bibit kesadaran bagi para Bumiputra untuk mencari jalan merdeka dari pemerintah Belanda.

Kegiatan membaca bersama terjemahan bahasa Indonesia “Als Ik Eens Nederlander Was” merupakan bagian acara Ullen Sinau, Cerita Halaman: Memungkasi Mei dengan Membaca. Hampir semua peserta mengakui momen tersebut adalah pengalaman perdana mereka membaca “Als Ik Eens Nederlander Was”. Contohnya adalah testimoni Sani Akbar dan Ramaditya Astaloka, mahasiswa Arkeologi UGM angkatan 2020.

“Akhirnya mengetahui isi artikelnya setelah selama ini hanya mengetahui judulnya saja. Isi ceritanya menarik. Beberapa bagiannya memang terasa sarkastik,” kata Akbar.
​
“Menarik, cukup sensitif. Perspektifnya cukup menggelitik. Saya paling tertarik ketika ada statement ‘merayakan kemerdekaan di negeri jajahan’,” ujar Rama.

Hari itu, peserta diperbolehkan membawa bacaan terekomendasi menurut mereka sendiri yang bertema pergerakan kebangsaan Indonesia maupun yang bertema pendidikan. Abdul Afwu Godly Prayitno atau Afwu dan Rakhmi Dwi atau Ami, contohnya.  Afwu membawa buku Tech Like Finland dan mempresentasikan isi buku yang mengulas kesuksesan negara Finlandia menghasilkan sistem persekolahan yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di Dunia.  Ami mempresentasikan buku berjudul Guru, suatu bungai rampai dari tulisan-tulisan yang mengisahkan kombinasi kiprah beberapa anak bangsa meraih pendidikan sekaligus kiprah mereka dalam pergerakan kebangsaan Indonesia pada awal abad keduapuluh. Salah satu bab dari buku Guru menceritakan kiprah pasangan suami istri EFE Douwes Dekker dan Johanna Petronella Mossel yang keduanya berdarah Eropa, tapi mereka pada masa Kolonial Belanda justru mendirikan dan mengelola sekolah Ksatrian Instituut di Bandung yang memiliki visi-misi untuk menyebarkan kesadaran nasionalisme tentang Indonesia. (Yosef Kelik/Staf Riset Museum Ullen Sentalu)
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    September 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021

    Categories

    All
    Budaya
    Kesehatan
    Pendidikan
    Sastra
    Sejarah
    Yogyakarta

MUSEUM ULLEN SENTALU
Jl. Boyong Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta

SEKRETARIAT ULLEN SENTALU
Jl. Plemburan 10, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta 55581
T. 0274 880158, 880157
E. [email protected], [email protected]
Ikuti Ullen Sentalu di:
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak