ULLEN SENTALU
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak

KAJIAN

Artikel Riset Museum Ullen Sentalu tentang Jawa dan Nusantara

Nagarakretagama Termasuk Barisan Sumber Tertua Penyebut Istilah Nusantara

9/10/2024

0 Comments

 
Picture
​Bagian akhir pupuh 12 kitab kuno Desawarnana alias Nagarakretagama yang purna ditulis 1365 telah memuat istilah Nusantara. Kata tersebut atau bahkan disebut frase dalam khazanah bahasa Jawa Kuna atau bahasa Kawi, terbentuk dari penggabungan nusa yang berarti “pulau” dan antara yang berarti “jauh”, atau “luar”, atau “berada di tengah atau di sela dua pihak atau lebih”. Nusantara yang tercantum dalam Nagarakretagama menurut konteks era Majapahit condong kepada makna spesifik sebagai “pulau-pulau serta daerah-daerah di luar Jawa yang berada di bawah pengaruh atau berada di dalam jangkauan pelayaran Kerajaan Majapahit. 
Cakupan wilayah Nusantara menurut Majapahit bukan sebatas berbagai pulau atau daerah yang masih dekat dengan Pulau Jawa. Nusantara versi Majapahit mencakup beberapa kawasan kepulauan yang kini disebut sebagai Asia Tenggara. Pemaknaan tersebut lahir dari para tokoh pergerakan kebangsaan Indonesia, antara lain EFE Douwes Dekker, Ki Hadjar Dewantara, dan Mohammad Yamin sejak 1920an.

Tertua Keempat
Berkaitan dengan toponim Nusantara, Nagarakretagama termasuk sumber tertulis tertua yang merekam eksistensi istilah geografis tadi dalam khazanah bahasan dominasi abad abad peradaban Hindu-Buddha sebelum 500 tahun lalu. Nagarakretagama berada di urutan tertua keempat yang telah memuat tulisan Nusantara.  
Tiga sumber tertulis yang lebih tua dari Nagarakretagama dalam hal memuat istilah Nusantara adalah Prasasti Mula Malurung 1255 Masehi. Terbit pada masa pemerintahan Narpati Sminingrat atau dikenal sebagai Maharaja Wisnuwardhana kerajaan Singhasari, pendahulu Majapahit. Urutan tertua kedua ditempati Prasasti Sarwadharma 1269 Masehi. Urutan tertua ketiga perekam istilah Nusantara ditempati Prasasti Camunda 1292 Masehi. 
Istilah Nusantara pada Prasasti Mula-Malurung dan Prasasti Sarwadharma memiliki cakupan yang lebih sempit dibanding Nusantara pada Nagarakretragama. Bahkan dibandingkan istilah Nusantara sekitar seratusan tahun terakhir. Nusantara dalam dua prasasti terbitan Singasari pertengahn abad 13 tersebut baru sebatas menggambarkan wilayah yang mencakup suatu pulau utama ditambah beberapa pulau lain yang lebih kecil di dekatnya.

Bersinonim dengan Dwipantara
Istilah Nusantara dalam Prasasti Camunda sejatinya tertulis sebagai Dwipantara. Namun, dua istilah tersebut bisa dianggap bersinonim satu sama lain. Hal ini mengingat bahwa nusa dan dwipa sama-sama berarti “pulau” dalam bahasa Jawa Kuna. Namun, nusa lebih mencerminkan pengaruh rumpun bahasa Austronesia atau bahasa-bahasa lokal wilayah Asia Tenggara hingga Pasifik, sedangkan dwipa mencerminkan pengaruh bahasa Sanskerta dari Semenanjung Anakbenua India.
Makna Dwipantara dalam Prasasti Camunda pun rasanya sepadan pula dengan cakupan kewilayahan yang dikandung Nusantara dalam Nagarakretagama.  Dwipantara dalam Prasasti Camunda menggambarkan kawasan pengaruh luas di Asia Tenggara yang dimiliki Singasari selama dipimpin Maharaja Kertanegara, sebagai hasil rangkaian ekspedisi militer ke Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Semenanjung Malaya, juga aliansi dengan pihak Campa. YOSEF KELIK (Peneliti Museum Ullen Sentalu)

Referensi:
Linde, Herald van der. (2024). Majapahit: Intrigue, Betrayal and War in Indonesia’s Greatest Empire. Melton Mowbray: Moonsoon Books
Muljana, Slamet. (2011, Cetakan V). Tafsir Sejarah Nagarakretagama. Yogyakarta: LKiS
Prapanca, Mpu. (2019, Edisi Revisi HC), Kakawin Nagarakertagama (Damaika Saktiani dkk, Penerjemah). Yogyakarta: NARASI
Prapanca, Mpu. (2017). Desawarnana: Saduran Kakawin Nagarakertagama untuk Bacaan Remaja (Mien Ahmad Rifai, Penyadur). Depok: Komunitas Bambu.
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    October 2025
    September 2025
    August 2025
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    September 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021

    Categories

    All
    Budaya
    Kesehatan
    Pendidikan
    Sastra
    Sejarah
    Yogyakarta

MUSEUM ULLEN SENTALU
Jl. Boyong Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta

SEKRETARIAT ULLEN SENTALU
Jl. Plemburan 10, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta 55581
T. 0274 880158, 880157
E. [email protected], [email protected]
Ikuti Ullen Sentalu di:
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak