ULLEN SENTALU
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak

KAJIAN

Artikel Riset Museum Ullen Sentalu tentang Jawa dan Nusantara

Racik Jamu Jampi sebagai Sistem Pengobatan Tradisional

4/5/2021

0 Comments

 
Picture
“…wontên malih jampi watuk lisah klapa | kunci asêm-kawak nanging mawi donga|Illa iya Allahu amung punika …”
– Serat Centhini jilid III tembang Lonthang kaca 323

KUTIPAN tembang Lonthang kaca 323 dari jilid III Serat Centhini di atas meresepkan obat batuk (jampi watuk). Dibuat dari ramuan temu kunci (kunci) dan asam kawak (asem-kawak) yang dihaluskan lalu dicampur minyak kelapa (lisah klapa). Minumnya sembari merapal sekelumit doa.
​


Read More
0 Comments

Manakala Mayoritas Orang Jawa Memeroleh Ilmu via Belajar di Rumah

20/4/2021

0 Comments

 
Picture
PADA saat Indonesia dan negara-negara lain sedunia sedang dihajar Pageblug Corona alias Pandemi Covid-19, istilah Belajar di Rumah menjadi salah satu istilah yang menjadi populer. Istilah tersebut bisa disebut “saudara kembar” dari Bekerja di Rumah alias Work from Home. Bekerja di Rumah dan Belajar di Rumah adalah pula bagian tindakan Pembatasan Jarak Fisik (Physical Distancing) yang dimaksudkan untuk membendung laju penularan Covid-19. Pembatasan Jarak Fisik sendiri diterapkan secara nasional di Indonesia sejak  Minggu, 15 Maret 2020, yakni terhitung sejak Presiden Joko Widodo membuat seruan untuk itu via konferensi pers di Istana Bogor.

Read More
0 Comments

Suatu Kisah Pembuktian Diri Para Dokter Bumiputra

13/4/2021

0 Comments

 
“Dan jika sekarang Islam dan higiene beriringan, dan jika tiap dokter di suatu wilayah Islam mencurahkan lebih banyak perhatian daripada sekarang pada agama yang dianut masyarakat tempat ia bekerja – karena ia propaganda pengobatan Barat modern yang ditunjuk – maka konstruksi pendidikan kesehatan bagi muslim-Indonesia berdasar banyak teks suci dalam Quran dan Hadis sangat mungkin di masa datang.”
Romali dalam jurnal GNTI tahun 1933: 881

​PENDUDUK
 pribumi berbicara dalam bahasa mereka sendiri. Mereka pun memiliki keyakinan, adat, dan pandangan sendiri tentang kesehatan serta pengobatan. Semasa Belanda memertuan Nusantara, hal demikian menjadi tantangan bagi para tenaga medis Belanda. Khususnya di Jawa dan Madura yang berpenduduk 9,5 juta pada 1850, banyak sumber mengisahkan tentang berbagai cara penolakan penduduk pribumi terhadap pengobatan dan tenaga kesehatan Barat. Penduduk pribumi lebih suka dirawat dan berobat ke dukun pribumi ketimbang ke dokter Eropa.
Picture

Read More
0 Comments

Guru dalam Memori Kolektif Kuno Orang Jawa

23/3/2021

0 Comments

 
SEKOLAH sebagaimana kini lazim dikenal khalayak Indonesia adalah berakar dari peradaban Barat. Embrio darinya baru mulai dikenal di Kepulauan Nusantara sejak abad XVII, tapi menyebar secara signifikan sejak awal abad XIX. Pada masa sebelum menyebarnya sekolah ala Barat, lembaga pendidikan kuno yang dikenal masyarakat Jawa dan kurang lebih menjalankan fungsi mirip dengannya adalah padepokan dan lalu pesantren.

​Di sini dan kali ini, perihal yang terutama hendak diulas lebih lanjut adalah figur guru dalam padepokan dan pesantren. Harapannya adalah dapat membantu hadirnya pemahaman yang lebih baik dan kontekstual seputar padepokan dan pesantren, khususnya pada kurun pra abad XIX.
Picture

Read More
0 Comments

Aturan Tentang Lingkungan Masyarakat Jawa Kuna (Bag 2)

23/3/2021

0 Comments

 
Picture
“…Karena mereka menjaga hutan alang-alang di Gunung Lejar, maka mereka haruslah dibebaskan dari pajak apa pun… ”
Titah resmi Bhatara Hyang Wisesa, Wikramawarddhana, untuk masyarakat Desa Katiden sebagaimana tercantum dalam Prasasti Katiden II (1395 M)

SEBAGAIMANA dapat dibaca dari nukilan Prasasti Katiden II yang diterbitkan pada tujuh abad silam, penduduk Desa Katiden dianugerahi hak istimewa oleh penguasa pusat Majapahit. Penduduk dari desa yang kini termasuk bagian daerah Malang tersebut beroleh anugerah demikian tadi karena dipandang mampu menjaga kelestarian lingkungan di Gunung Lejar, khususnya hutan alang-alang di sana. Mereka menghindarkannya dari kebakaran, baik itu yang berpenyebab perilaku sengaja maupun tidak sengaja oleh manusia, atau juga yang berpenyebab alami berupa cuaca kering musim kemarau. Dengan begitu, penduduk Katiden tentunya mengembangkan perilaku pemanfaaatan hutan menurut kaidah yang menjunjung pelestarian: tidak melakukan perambahan dengan teknik pembakaran, tidak pula melakukan penebangan liar.

Read More
0 Comments

Aturan Tentang Lingkungan Masyarakat Jawa Kuna (Bag 1)

16/3/2021

0 Comments

 
“Terutama ladang dan sawah segala tanam-tanaman, agar tetap subur, peliharalah,”
Sabda dari Bhre Wengker, Wijayarajasa, dalam suatu perayaan besar bulan Caitra pada era Maharaja Hayam Wuruk
(
pupuh LXXXVIII kitab Desawarnana/Nagarakretagama)

KATA-kata yang dikutip di awal tadi tepatnya merupakan bagian amanat Wijayarasa, satu di antara enam orang paling berkuasa di Kemaharajaan Majapahit pada medio abad XIV, di hadapan para pejabat segala lapisan pemerintahan dari seantero negeri. Kala itu, Maharaja Hayam Wuruk baru saja membuka ladang Watsari, sementara Bhre Singasari membuka ladang di Sagala, lalu Wijayarasa sendiri selaku Bhre Wengker membuka hutan Surabana, Pasuruan, dan Pajang. Dalam amanatnya, Wijayarajasa menekankan pentingnya ikhtiar berikut tindakan serius untuk memajukan kesejahteraan segenap masyarakat desa, tetapi dengan tidak melupakan pemeliharaan terhadap lingkungan sekitarnya.
Picture

Read More
0 Comments
<<Previous
Forward>>

    Archives

    October 2025
    September 2025
    August 2025
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    September 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021

    Categories

    All
    Budaya
    Kesehatan
    Pendidikan
    Sastra
    Sejarah
    Yogyakarta

MUSEUM ULLEN SENTALU
Jl. Boyong Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta

SEKRETARIAT ULLEN SENTALU
Jl. Plemburan 10, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta 55581
T. 0274 880158, 880157
E. [email protected], [email protected]
Ikuti Ullen Sentalu di:
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak