ULLEN SENTALU
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak

KAJIAN

Artikel Riset Museum Ullen Sentalu tentang Jawa dan Nusantara

Antara Mengemis, Hari Kamis, dan Seorang Raja Jawa

21/6/2022

0 Comments

 
​Kata “mengemis” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari “kemis”. Itu memiliki dua macam makna. Pertama adalah nama hari Kamis dalam bahasa Jawa. Kedua adalah juga tindakan meminta minta yang di lakukan pada hari Kamis. ​
Picture
Kata “kemis" yang menjadi asal dari “mengemis” bersumber dari kebiasaan seorang raja Surakarta yang senang melakukan sawer uang logam setiap hari Kamis di sepanjang jalan yang beliau lewati dengan kereta kencananya. Raja tersebut adalah Susuhunan Pakubuwana X, raja Surakarta yg bertakhta 1893-1939. Setiap hari Kamis, rakyat Surakarta akan menunggu lewatnya iring-iringan kereta Pakubuwa X untuk mengharap berkah dari pemberian raja.

Wajah kecewa akan terlihat bila ternyata kereta istana Mangkunegaran yang lewat. Ini karena Pangeran Adiipati Mangkunegara VII tidak biasa melakukan sawer uang sepanjang jalan raya yang dilewatinya. Demikian Gusti Nurul, putri Mangkunegara VII, berbagi ingatannya kepada Tim Riset Museum Ullen Sentalu pada 2002 silam.
Susuhunan Pakubuwana X sejatinya tidak bermaksud membuat rakyat meminta minta (mengemis) seperti arti kata “mengemis” kini. Tindakan raja membagikan koin setiap Kamis sebenarnya dimaksudkan agar rakyat tersugesti untuk dapat berdaya upaya melalui iringan doa restu berkah sang raja. Konon, segala hal yg sudah disentuh raja diyakini bakal jadi bertuah mendatangkan kebaikan.
​
Contohnya ya koin koin yg disebar tersebut dengan harapan rakyatnya akan sukses berbisnis juga kecukupan kebutuhan hidupnya. Bukan sekadar tindakan meminta minta kepada orang lain karena males berusaha dan bekerja. Yang dilakukan Susuhunan Pakubuwana X tersebut lebih merupakan tindakan memotivasi dan memberi stimulan untuk bergerak, bukan mengak masyarakat untuk duduk diam menanti orang memberi harta. (Isti Yunaida, Humas dan Edukator Museum Ullen Sentalu)
 
Sumber :
  1. Darsiti Suratman, Kehidupan Dunia Kraton Surakarta, Disertasi : Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 1989
  2. Penuturan lisan GRAy Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani, putri Mangkunegara VII, Bandung September 2002
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    September 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021

    Categories

    All
    Budaya
    Kesehatan
    Pendidikan
    Sastra
    Sejarah
    Yogyakarta

MUSEUM ULLEN SENTALU
Jl. Boyong Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta

SEKRETARIAT ULLEN SENTALU
Jl. Plemburan 10, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta 55581
T. 0274 880158, 880157
E. [email protected], [email protected]
Ikuti Ullen Sentalu di:
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak