ULLEN SENTALU
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak

KAJIAN

Artikel Riset Museum Ullen Sentalu tentang Jawa dan Nusantara

ASAL-USUL KATA DUIT

13/12/2021

0 Comments

 
Picture
​Banyak orang Indonesia yang tidak menyadari tentang asal-usul terserapnya kata duit dalam Bahasa Indonesia. Padahal sebenarnya penjelasan asal-usul duit sudah dicuplikkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Di kamus tersebut definisi utama duit selain "uang alat pembayaran" adalah juga "satuan mata uang tembaga zaman dulu (120 duit = satu rupiah)". 
Apa yang diuraikan KBBI memang benar adanya. Pada 400 tahun yang lalu duit merupakan satuan mata uang terkecil di Belanda dan beberapa wilayah di barat Jerman. Mata uang ini digunakan dalam aktivitas perdagangan orang Belanda pada abad XVII-XVIII Masehi ke beberapa negara, tak terkecuali ke Nusantara. Bahkan kongsi dagang Belanda bernama Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC yang berdiri pada abad tersebut (1602-1799) telah memberlakukan duit sebagai salah satu alat transaksi.

Berdasarkan katalog koleksi Museum Bank Indonesia dalam Lintasan Masa Numismatika Nusantara: Koleksi Museum Bank Indonesia (2015), mata uang duit tertua berasal dari tahun 1720. Mata uang ini berbentuk koin bundar pipih dengan dua sisi, berbahan tembaga, dan memiliki tebal 1 mm. Sisi depan koin bertuliskan kota percetakan: HOL LAN DIA plus tahun cetaknya: 1720, sedangkan sisi belakang memuat figur Singa. Pola yang berbeda dijumpai dari koleksi duit cetakan tahun 1726 dan 1735. Pada tahun tersebut, tulisan HOL LAN DIA diganti dengan logo VOC dan hiasan bunga di antara dua titik pada bagian atasnya. Sementara figur Singa digambarkan dalam garis berbentuk tameng berhiaskan mahkota di atasnya membentuk simbol kerajaan Belanda. Berat dan diameter duit juga mengalami perubahan. Duit cetakan tahun 1720 memiliki berat 2,9 gram dan diameter 22 mm, sedangkan duit cetakan tahun 1726 dan 1735 memiliki berat 2,6 gram dengan diameter 23 mm dan berat 1,7 gram dengan diameter 20 mm.

Perubahan-perubahan fisik mata uang duit di atas terjadi karena Nusantara sempat kekurangan mata uang akibat penerapan hak monopoli VOC. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, VOC memesan koin khusus dengan monogram berupa logo VOC dan simbol kerajaan Belanda sekitar tahun 1726 hingga 1794. Bahkan karena banyaknya hambatan pengiriman duit dari Belanda, VOC sempat mengedarkan duit dengan bahan campuran tembaga dan timah yang ditempa di Batavia dan Surabaya.

Menjelang akhir kekuasaannya, VOC menghadirkan mata uang duit dengan sisi belakang bertuliskan aksara Arab-Melayu:  دويت atau dibaca “Duwit”. Karena keberadaan mata uang beraksara Arab-Melayu ini, Djani A Karim dalam Mata Uang dan Sejarah (1982) jadi menyimpulkan bahwa duwit diserap dari bahasa Arab. Namun kesimpulan Karim tersebut tidak mempunyai sumber pendukung selain duwit beraksara Arab-Melayu yang diedarkan VOC di masa akhir keberadaan mereka. Di sisi lain, pendapat bahwa duit berikhwal dari bahasa Belanda punya dukungan artefak, baik berupa koin duit dari masa awal dan pertengahan masa VOC, bahkan koin duit yang beredar di Eropa sebelumnya. (Restu A Rahayuningsih, Staf Riset Museum Ullen Sentalu)



Referensi:
Danzinger, Robin L.. 2011. 1700’s Treasure of the Dutch East Indies Company. Newyork, USA: Description Collection of The VOC Copper Duit in Educational Coin Co..
Hermanu. 2013. Seri Lawasan: Uang Kuno. Yogyakarta: Bentara Budaya Yogyakarta
Museum Bank Indonesia. 2015. Lintasan Masa Numismatika Nusantara: Koleksi Museum Bank Indonesia. Jakarta: Museum Bank Indonesia. 
Shimada, Ryūto. 2006. The Intra-Asian Trade in Japanese Copper by the Dutch East India Company During the Eighteenth Century. Leiden: Brill Academic Publishers. 

0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    October 2025
    September 2025
    August 2025
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    September 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021

    Categories

    All
    Budaya
    Kesehatan
    Pendidikan
    Sastra
    Sejarah
    Yogyakarta

MUSEUM ULLEN SENTALU
Jl. Boyong Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta

SEKRETARIAT ULLEN SENTALU
Jl. Plemburan 10, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta 55581
T. 0274 880158, 880157
E. [email protected], [email protected]
Ikuti Ullen Sentalu di:
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak