ULLEN SENTALU
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak

KAJIAN

Artikel Riset Museum Ullen Sentalu tentang Jawa dan Nusantara

Gapura Gading Kasunanan Surakarta dan Plengkung Gading Kasultanan Yogyakarta

9/12/2022

0 Comments

 
​Gerbang-gerbang selatan di kompleks kraton-kraton Jawa, baik yang ada di Solo maupun yang ada di Jogja, menyandang nama yang mirip. Sama-sama dinamai memakai kata “Gadhing”. Ini berlaku di Kasunanan Surakarta maupun di Kasultanan Yogyakarta. Pihak Kasunanan menamai gerbang selatan istananya sebagai Gapura Gading, sedangkan Kasultanan menamai gerbang selatannya sebagai Plengkung Gading. Ini tidak lepas dari makna kata “Gading” dalam bahasa Jawa yang salah satunya memang berarti “selatan”.
Picture
Gapura Gading Kraton Surakarta maupun Plengkung Gading Kraton Yogyakarta kini sama-sama merupakan kawasan persimpangan ramai yang sehari-harinya dihilir-mudiki aneka kendaraan, termasuk yang keluar-masuk kompleks kraton. Namun, baik Gapura Gading dan Plengkung Gading sejatinya bukan jalur akses biasa.  Gerbang selatan kraton Jawa adalah bagian dari filosofi Jawa Sangkan Paraning Dumadi. Gerbang selatan kraton tepatnya melambangkan kembalinya manusia kepada asal muasalnya, yakni Tuhan Sang Maha Pencipta.

Berkaitan dengan filosofi tadi, gerbang selatan kraton Jawa menjadi bagian penting dalam prosesi pengantaran jenazah raja yang meninggal ke lokasi peristirahatan terakhir di Pasarean Imogiri, hasil pembangunan1630-an di masa pemerintahan Sultan Agung. Pengangkutan jenazah mendiang raja Surakarta dan Yogyakarta yang biasanya memakai keretalaya atau kereta jenazah selalu lewat di gerbang selatan kraton. Jenazah Susuhunan Surakarta yang meninggal diangkut lewat Gapura Gading; jenazah Sultan Yogyakarta yang meninggal diangkut lewat Plengkung Gading.

Tentang tradisi yang dicuplikkan singkat di atas, Museum Ullen Sentalu mengabadikannya dalam satu lukisan besar yang dapat dinikmati pengunjung yang mengikuti pilihan Tur Vorstenlanden. Lukisan tersebut tepatnya menggambarkan prosesi pemakaman Susuhunan Pakubuwana X pada 1939 ketika keretalayanya melewati Gapura Gading.

Karena Gapura Gading di Kraton Kasunanan Surakarta dan Plengkung Gading di Kraton Kasultanan Yogyakarta merupakan bagian penting prosesi pemakaman Susuhunan dan Sultan, maka baik itu Susuhunan dan Sultan yang sedang menjabat haruslah berpantang melewati gerbang selatan istana mereka. Seorang Susuhunan maupun Sultan hanya akan melewati gerbang selatan kompleks istana mereka ketika sudah wafat. (YOSEF KELIK/Periset di Museum Ullen Sentalu) 
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    September 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021

    Categories

    All
    Budaya
    Kesehatan
    Pendidikan
    Sastra
    Sejarah
    Yogyakarta

MUSEUM ULLEN SENTALU
Jl. Boyong Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta

SEKRETARIAT ULLEN SENTALU
Jl. Plemburan 10, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta 55581
T. 0274 880158, 880157
E. [email protected], [email protected]
Ikuti Ullen Sentalu di:
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak