ULLEN SENTALU
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak

KAJIAN

Artikel Riset Museum Ullen Sentalu tentang Jawa dan Nusantara

Kampung Prajurit di Yogyakarta

26/11/2021

0 Comments

 
Picture
​KOTA Yogyakarta alias Jogja memiliki belasan kampung yang dulunya merupakan permukiman para prajurit Kraton Yogyakarta. Dua di antara contohnya adalah Prawirotaman yang sekarang lebih dikenal sebagai daerah hotel, juga Jogokaryan yang tersohor dengan masjidnya.
​
Perkampungan eks permukiman prajurit kraton itu tidaklah  sedari awal menempati lokasinya sekarang. Dari pendirian kraton dan kota Yogyakarta pada 1755 sampai dengan sekitar Geger Sepehi 1812, perkampungan para prajurit Kasultanan Yogyakarta justru menempati Njeron Beteng, atau bagian dalam Kompleks Perbentengan Kraton Yogyakarta.
Pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana IV tercatat adanya pemindahan lokasi permukiman para prajurit keraton dari Njeron Beteng  ke Njaban Beteng (luar kompleks benteng). Kecuali bregada prajurit Langenastra dan Langenarja  yang tetap menempati area sebelah timur Alun-alun Kidul, juga prajurit Jager yang telah sedari awal ditempatkan di luar benteng kraton, tepatnya sekitar 500 meter di sebelah utara Gedhong Panggung Krapyak, semua bregada selebihnya terkena penerapan kebijakan relokasi tadi. Relokasi permukiman bregada  keluar dari Njeron Beteng ditujukan ke tiga arah: barat, selatan, dan timur.

Untuk  sepanjang daerah di sebelah barat dari benteng kraton, berikut ini merupakan bregada-bregada yang direlokasi ke sana dengan penyebutan dimulai dari penempatan paling utara ke paling selatan:
●      Wirabraja
●      Ketanggung
●      Patangpuluh
●      Bugis
●      Suranggama

Untuk  sepanjang daerah di sebelah selatan dari benteng kraton, berikut ini merupakan bregada-bregada yang direlokasi ke sana dengan penyebutan dimulai dari penempatan paling barat ke paling timur:
●      Dhaeng
●      Jagakarya
●      Mantrijero
●      Prawiratama

Untuk  sepanjang daerah di sebelah timur dari benteng kraton, berikut ini merupakan bregada-bregada yang direlokasi ke sana dengan penyebutan dimulai dari penempatan paling selatan ke paling utara:
●      Nyutra
●      Surakarsa 

Relokasi permukiman prajurit tersebut berikut keriuhan kerja orang-orang yang terlibat di dalamnya  dicatat oleh pihak Kraton Yogyakarta dalam Serat Rerenggan Keraton, Sinom Pupuh XXIV. Catatan pihak kraton tersebut sekaligus menunjukkan bahwa berbarengan dengan kebijakan relokasi itu terjadi pula pengurangan kekuatan atas Bregada Mantrijero, Ketanggung, dan Nyutra.

Seiring dengan rampungnya relokasi permukiman prajurit, lokasi penempatan masing-masing bregada lantas berkembang menjadi kampung-kampung dengan toponimi yang mengikuti nama bregada pemukimnya. Biasanya nama kampung-kampung tersebut berupa pengimbuhan akhiran ‘an’ atau ‘n’ pada nama bregada pemukimnya. Toponimi itu pun masih dipakai sampai saat ini. Jika satu kampung ke kampung lainnya coba ditarik semacam  garis, maka hasilnya adalah suatu pola tapal kuda atau huruf U pada arah barat-selatan-utara dari sisi luar tembok benteng kraton.

Ihwal penurunan status dan kemampuan prajurit Kraton Yogyakarta adalah bersumber dari perjanjian antara Sultan Hamengkubuwana III dan Letnan Gubernur Inggris untuk Jawa dan Sumatera, Thomas Stamford Raffles. Perjanjian itu sendiri ditandatangani pada 1 Agustus 1813. Isi perjanjian itu memaksa prajurit kraton tidak boleh lagi berada dalam format sebagai angkatan perang riil sebagaimana sebelumnya.Kesatuan prajurit diperlemah sedemikian rupa sampai tidak memungkinkan lagi melakukan gerakan militer. Prajurit kraton diharuskan sebatas berfungsi sebagai pengawal sultan  dan penjaga kraton. Perjanjian yang memberatkan dan tak menguntungkan Kraton Yogyakarta ini dipaksakan pihak Kolonial Inggris sebagai dampak Peristiwa Geger Sepehi, 19-20 Juni 1812. (Yosef Kelik, Staf Riset Museum Ullen Sentalu)

Referensi 
Yuwono Sri Suwito dkk.Prajurit Kraton Yogyakarta hal. 10.
Sumintarsih dkk, Toponim Kota Yogyakarta (Yogyakarta: Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Yogyakarta, 2007) hal 87-96


​

                                                                                                                 



0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    September 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021

    Categories

    All
    Budaya
    Kesehatan
    Pendidikan
    Sastra
    Sejarah
    Yogyakarta

MUSEUM ULLEN SENTALU
Jl. Boyong Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta

SEKRETARIAT ULLEN SENTALU
Jl. Plemburan 10, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta 55581
T. 0274 880158, 880157
E. [email protected], [email protected]
Ikuti Ullen Sentalu di:
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak