Keppres ini sekaligus memuat penetapan 5 hari besar nasional non hari libur lainnya. Para “saudara sekelahiran" dari Harkitnas tadi meliputi:
Penetapan 20 Mei sebagai Harkitnas merujuk pada suatu peristiwa historis yang berlangsung tepat tanggal tadi pada 1908, yakni lahirnya organisasi pergerakan Boedi Oetomo (BO). Namun, apa yang terjadi 114 tahun silam itu tak sebaiknya dilihat sebagai satu-satunya momen Kebangkitan Nasional dalam sejarah bangsa Indonesia memerjuangkan kemerdekaannya. Lahirnya Boedi Oetomo sejatinya mesti dilihat sebatas satu di antara kedipan radar dari keseluruhan periode Kebangkitan Nasional. Ada kurun yang sepanjang sekitar 14 tahun, 1900-1913 yang menjadi fase awal Pergerakan Nasional kaum terjajah di Koloni Hindia Belanda. Nah berbagai peristiwa historis pergerakan nasional pada sekitar 14 tahun tersebut itulah yang semestinya dipahami sebagai Kebangkitan Nasional. Sepanjang 14 tahun kurun Kebangkitan Nasional sesungguhnya ada serangkaian kedipan radar lain. Itu berasal dari sesama perintis jalan pembangkitan derajat dari kaum terjajah ke arah bangsa merdeka. Ada yang mendahului maupun menyusul Boedi Oetomo. Sebelum Boedi Oetomo sebenarnya telah lahir Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) pada 1900, Jamiat Kheir pada 1901, juga Sarekat Dagang Islam (SDI) pada 1905. Setelah Boedi Oetomo lantas lahir Sarekat Islam (SI) pada 1912, Muhammadiyah pada 1912, serta Indische Partij (IP) pada 1912. THHK, Jamiat Kheir, SDI, BO, SI, & Muhammadiyah, semuanya pada kurun pendirian 1900-1913 masih berorientasi untuk memajukan kelompok anggota yang sifatnya masih erat dengan identitas perkauman, primordial atau sektarian. THHK mengupayakan kemajuan kaum Tionghoa; Jamiat Kheir mengupayakan kemajuan sosial kelompok Islam, khususnya para usahawan & berketurunan Timur Tengah; SDI mengupayakan kemajuan para usahawan Muslim; BO mengupayakan kemajuan para priyayi Jawa berikut kebangkitan budayanya; SI & Muhammadiyah sama-sama memiliki agenda-agenda pemajuan kaum Muslim. Dari semua organisasi pergerakan yang eksis pada kurun Pergerakan Nasional 1900-1913, Indische Partij merupakan organisasi paling progresif. Partai politik ini dibentuk Ernest Eugene Douwes Dekker, dr Tjipto Mangoenkoesomo, dan Soewardi Soerjaningrat. Dari sepanjang Pergerakan Nasional, partao ini bahkan telah usung inklusivisme, yakni idamkan bersatunya segenap para Bumiputra & semua etnis asing sebagai Bangsa Indies. Memandang secara luas periode Kebangkitan Nasional tadi, apa tanggal peringatan Harkitnas perlu digeser meninggalkan 20 Mei? Menurut saya, itu tak wajib. Yang lebih penting adalah mengembangkan pemahaman bahwa Hari Kebangkitan Nasional bukanlah sekadar peringatan kelahiran Boedi Oetomo. Kadung saja sejak 1959 meminjam hari lahir Boedi Oetomo dari sekian tanggal lain.(Yosef Kelik, Periset di Museum Ullen Sentalu)
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
October 2025
Categories |