ULLEN SENTALU
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak

KAJIAN

Artikel Riset Museum Ullen Sentalu tentang Jawa dan Nusantara

Mereka yang Menjadi Sumber Bunyi Tetabuhan di Jawa

28/6/2024

1 Comment

 
 Tetabuhan atau tabuh-tabuhan merupakan bunyi-bunyian yang muncul dari hasil pukulan (tabuhan) suatu sumber bunyi yang sengaja dilakukan oleh manusia. Inisiatif manusia dalam menciptakan tetabuhan telah terjadi sejak periode prasejarah. Di Jawa, temuan nekara dan moko merupakan artefak yang diindikasi sebagai sumber bunyi pada era Prasejarah
Picture
Nekara dan Moko
Secara fungsional, nekara dan moko di-tabuh dalam upacara keagamaan untuk memanggil roh leluhur. Roh tersebut dipercaya dapat mendatangkan kemakmuran, salah satunya mendatangkan hujan. Namun selain itu, Dewa K. Gede dalam Fungsi Moko dalam Kehidupan Masyarakat Alor (2000), juga menyebutkan fungsi nekara dan moko sebagai lambang status sosial, mas kawin, alat musik, dan benda ekonomis. Fungsi nekara dan moko sebagai sarana upacara sekaligus sebagai alat musik merupakan cikal bakal perkembangan tetabuhan pada periode setelah pra sejarah.
​
Simbal hingga Genderang
Pada periode klasik atau kebudayaan Hindu-Budha di Jawa, tetabuhan tidak hanya sebagai sarana upacara, tetapi juga berfungsi praktis sebagai pengiring tari. Hal tersebut termuat dalam Prasasti Randusari II/Poh (905 Masehi) yang menyebutkan kata penabuh untuk menyebut pemain musik yang hadir dalam upacara peneguhan daerah perdikan (sima) oleh Raja Balitung di Desa Poh dan Rumasan. Apa saja yang ditabuh? Berbagai prasasti Jawa Kuno (abad VII-XV), menyebutkan beberapa alat musik seperti regang (simbal) dan gendang (kendang), serta beberapa alat musik lain yang menjadi cikal bakal instrumen gamelan. Bukti kehadiran tetabuhan dari alat musik tersebut juga dapat ditelusuri melalui beberapa panel relief candi. Salah satunya dalam panel relief 42 Jataka di Candi Borobudur (abad VIII – IX Masehi).

Gamelan
Pada periode Islam di Jawa (abad XVI Masehi), instrumen gamelan mengalami penyempurnaan. Tak hanya bersifat tetabuhan. Pada periode ini, alat musik lain yang dipukul dan dipetik dikombinasikan dengan gendang dan simbal membentuk suatu orkestra yang lazim disebut gamelan. Sebagaimana periode klasik, penabuhan gamelan juga hanya diselenggarakan di momen khusus dan dihadapan raja. Salah satunya dalam upacara Grebeg Mulud atau peringatan kelahiran Nabi Muhammad. Dalam peringatan ini, gamelan keraton dibunyikan di depan Mesjid kraton secara khidmat selama tujuh hari tujuh malam dalam prosesi acara bernama ‘sekaten’. Berbeda dengan puncak acara grebeg yang menampilkan kompleksitas tetabuhan yang bersumber dari alat musik yang dibunyikan oleh setiap kesatuan prajurit keraton (kini jumlahnya 10 bregada). Kompleksitas bunyi itulah yang kemudian melatarbelakangi penamaan grebeg yang berasal dari kata gumarebeg, suasana riuh dan ramai.
             
Orkestra gamelan semakin kompleks abad XVIII Masehi, terlebih lagi setelah abad berikutnya. Alat-alat musik Eropa masuk ke Jawa dan dapat dikombinasikan dengan gamelan. Salah satunya adalah piano, yang mulai dipentaskan di istana raja. Pada tahun 1920 an pengkombinasian tersebut dipelopori seniman Walter Spies dari Jerman yang tinggal di Yogyakarta. Sementara alat musik Eropa lainnya, masuk sebagai orkestra yang menghibur orang-orang Eropa di Jawa dan sering dimainkan di gedung gedung perkumpulan mereka sejak awal abad ke XIX Masehi. RESTU A RAHAYUNINGSIH (Peneliti Museum Ullen Sentalu)
1 Comment
MuhammadQodriYahya link
15/9/2024 02:49:20 pm

Saya sangat tertarik dengan situs ini kapan ya bisa kesana

Reply



Leave a Reply.

    Archives

    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    September 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021

    Categories

    All
    Budaya
    Kesehatan
    Pendidikan
    Sastra
    Sejarah
    Yogyakarta

MUSEUM ULLEN SENTALU
Jl. Boyong Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta

SEKRETARIAT ULLEN SENTALU
Jl. Plemburan 10, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta 55581
T. 0274 880158, 880157
E. [email protected], [email protected]
Ikuti Ullen Sentalu di:
  • Home
  • Berkunjung
  • Museum
  • Kajian
  • Kontak